Asam
(yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum merupakan senyawa kimia
yang biladilarutkandalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari
7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion
H+) kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan
elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan dalam
cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil).
Secara
sederhana asam dapat didefinisikan sebagai zat yang bila dilarutkan dalam air
akan mengalami disosiasi (penguraian) dengan pembentukan ion hydrogen sebagai
satu-satunya ion positif. Sedangkan basa merupakan zat yang apabila dilarutkan dalam
air akan mengalami disosiasi dengan pembentukan ion-ion hidroksil sebagai satu-satunya
ion negatif.
Menurut
J.N Bronsted dan T.M Lowry pada tahun 1923 mendefinisikan asam sebagai setiap zat
sembarang (baik dalam bentuk molekul ataupun ion) yang menyumbang proton H+
(donor proton) danbasasebagaisetiapzatsembarang (molekulatau ion) yang menerima
proton (akseptor proton) (vogel,1982)
Terdapat
tiga definisi asam yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius,
Bronsted-lowry, dan Lewis.
Ø Arhenius
: Menurut definisiini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan konsentrasi ion
hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Deinisi
yang pertama dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa
untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.
Ø Bronsted-lowry
:Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada basa, Asam dan basa
bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa konjugat. Bronsted dan lowr y
secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang mencakup zat-zat yang tidak
larut dalam air (tidak seperti pada definisi Arhenius).
Ø Lewis
:Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.
Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam yang
tidak mengandung hydrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti besi
(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital
molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan electron pada orbital
kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi (HOMO)
dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam bergabung orbital
molekul ikatan.
Pengujian
sifat asam dan basa senyawa anorganik dapat menggunakan kertas lakmus. Jika lakmus
biru oleh zat berubah merah maka zat bersifat asam sebaliknya jika lakmus merah
oleh zat berubah biru maka zat bersifat basa. Sedangkan untuk mengukur tingkat keasaman
dengan menggunakan pH paper universal dan pH meter.
Suatu
senyawa organik yang bersifat asam memiliki pH < 7 sedangkan yang bersifat basa memiliki pH
> 7 dan yang bersifat netral memiliki pH. = 7. Semakin kecil pH kosentrasi ion
H+ makin besar dan asam semakin kuat sedangkan basa semakin kuat apa
bila kosentrasi ion OH- makin banyak dan pH makin besar.
Penggunaan
pH meter adalah untuk mengukur ketelitian nilai pH terkecil. Sedangkan pH paper
universal. penggunaannya hanya dengan menyamakan warna pada kertas lakmus dengan
warna pada pH paper universal sehingga diketahui pH bahan sesuai standar yang
telah ada.(Sykes, Peter. 1989)
Peranan Asam dalam Kehidupan
Asam
merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan.
Dalam bidang industri, asam banyak digunakan, antara lain dalam proses
pembuatan pupuk, obat-obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan permukaan
logam-logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organic yang digunakan
sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat,
dan asam benzoat. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Meskipun asam
adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menyebabkan berbagai
kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan
asam yang akhir-akhir ini menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Asam
merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa kimia tertentu. Asam dapat
ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut dalam pelarut tertentu. Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai asam sebagai suatu zat yang terlarut
dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga disebut larutan asam. Bila
suatu asam terlarut dalam sejumlah besar volume air, maka kita katakana bahwa
konsentrasi asam tersebut rendah atau disebut juga sebagai asam encer.
Konsentrasi suatu asam meningkat seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air
yang melarutkannya.