Kandungan Nutrisi Buah, Kulit, dan Biji Rambutan


Rambutan mengandung nutrisi, setiap 100 gram kalori 82 kkl, 0,25 miligram besi, 0,343 miligram mangan, 0,08 miligram seng, 8 mikrogram folat, 0,022 miligram riboflavin, 0,013 miligram tiamin dan 0,02 miligram [12] vitamin B6. Juga mengandung sekitar 20,87 gram karbohidrat, 0,9 gram serat makanan, 0,21 gram lemak, 0,65 gram protein, 22 miligram kalsium, 7 miligram magnesium, 9 miligram fosfor, 42 miligram kalium, 11 miligram natrium, 4,9 miligram vitamin C, 1,352 miligram niacin. Menurut Hariana, A. (2006) rambutan mengandung zat besi, kalsium, karbohidrat, fosfor, lemak, protein dan vitamin C. Tidak hanya buahnya, kulit buah rambutan juga mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri E.coli dan S.aureus (Yudaningtyas, 2009). Penelitian Anshory (2006) menyebutkan bahwa ekstrak etanol kulit buah rambutan memiliki kemampuan meredam radikal bebas DPPH lebih besar dibandingkan vitamin E. Penelitian Thitilerdecha et al., (2010) menyebutkan bahwa beberapa senyawa fenolik seperti asam ellagat, corilagin dan geranin yang diisolasi dari ekstrak metanol kulit buah rambutan merupakan senyawa yang bertanggungjawab terhadap aktivitas antioksidan. Kulit buah rambutan mengandung flavonoid, tanin dan saponin (Dalimartha, 2005) serta antosianin yang diduga sebagai pigmen yang membuat kulitnya berwarna merah tua (Wijaya et al., 2001). Biji rambutan mengandung polifenol (Dalimartha, 2005) dan beberapa senyawa golongan flavonoid yang telah berhasil diisolasi dari ekstrak etanol biji rambutan yaitu senyawa flavonol tersubstitusi gula pada posisi 7-O dengan gugus hidroksil pada posisi 3, 5, dan 4; senyawa flavonol tersubstitusi pada 3-O dan 7-O dengan gugus hidroksil pada posisi 5 dan 4; dan senyawa flavonoid tersubstitusi pada 5-O (Asrianti et al., 2006). Berdasarkan penelitian Thitilerdecha et al. (2008), senyawa fenolik yang terdapat dalam ekstrak biji rambutan merupakan senyawa yang berperan dalam aktivitas antioksidan dan antibakteri. Kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang ditemukan pada tanaman dapat beraktivitas sebagai antioksidan (Hernani dan Rahardjo, 2006). Penelitian Maisuthisakul et al. (2006) membuktikan bahwa tingginya senyawa fenolik dan flavonoid dari beberapa tanaman menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat. Penelitian Utami et al. (2005) juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kadar senyawa fenolik dan flavonoid maka aktivitas penangkap radikalnya semakin meningkat.

*

Post a Comment (0)
Previous Post Next Post