Metabolisme Karbohidrat pada Ternak Ruminansia
Ternak ruminansia
merupakan ternak yang efisien dalam pemanfaatan pakan. Ruminansia mampu
memanfaatkan pakan dengan kualitas rendah dan kandungan serat kasar tinggi.
Disamping itu juga, mampu membuat protein sendiri didalam tubuh dari NPN yang
dihasilkan dari sumber pakan. Ruminansia merupakan poligastrik yang mempunyai
lambung depan yang terdiri dari retikulum (perut jala), rumen (perut handuk),
omasum (perut kitab), dan lambung sejati , yaitu abomasum (perut kelenjar).
· Reticulum
Retikulum adalah
bagian perut (kompartemen) yang paling kranial. Kompartemen ini bagian dalamnya
diseliputi oleh membran mukosa yang mengandung intersekting ridge yang membagi
permukaan itu menjadi permukaan yang menyerupai permukaan sarang lebah. Secara
fisik ini kurang terpisah dari rumen tetapi bagian ini menyerupai daerah
pengaturan aliran dari esofagus dan rumen ke abomasum. Di dalam retikulum
terjadi pencernaan fermentatif, pH normal pada retikulum adalah 7(suasana
netral) (Siregar, 1994).
· Rumen
Rumen merupakan
suatu maskular yang besar dan terentang dari diafragma menuju ke pelvis dan
hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal (Frandson, 1992).
Mikroorganisme rumen sangat berperan penting dalam rumen. Makanan yang masuk
berdegradasi kompleks menjadi poisakarida seperti selulosa, hemiselulosa, VFA
atau Volatile Fatty Acid mensuplai 55-56% dari kebutuhan energi hewan ternak
tersebut. Mikroba juga mensintesis vitamin B kompleks yang sangat dibutuhkan
oleh hewan ternak tersebut (Siregar, 1994).
· Omasum
Omasum merupakan
suatu organ yang berisi lamina muskuler yang turun dari dalam dorsum atau
bagian atap. Omasum terletak di sebelah kanan rumen dan retikulum persis pada
kaudal hati. Pertautan antara omasum dan abomasum terdapat suatu susunan
lipatam membran mukosa “vela terminalia” yang barangkali berperan sebagai katup
untuk mencegah kembalinya bahan-bahan dari abomasum menuju omasum. Fungsi
bagian ini adalah untuk menyaring partikel pakan yang lebih kecil, oleh karena
itu terdapat lima macam lamina atau daun yang masing-masing mempunyai duri
(Akoso, 2002).
· Abomasum
Abomasum,
abomasum menurut Siregar (1994), disebut sebagai perut sejati karena pada
daerah ini terdapat kelenjar digesti yang berperanan dalam proses pemecahan
zat-zat gizi. Abomasum terletak ventral dari omasum dan terentang kaudal pada
sisi kanan dari rumen. Proses pencernaan di dalam lambung depan terjadi secara
mikrobial . Mikroba memegang peranan penting dalam pemecahan makanan. Sedangkan
di dalam lambung sejati terjadi pencernaan enzimatik karena lambung ini
mempunyai banyak kelenjar (Banerjee, 1978).
Ada tiga macam
mikroba yang terdapat di dalam cairan rumen, yaitu bakteri, protozoa dan
sejumlah kecil jamur . Volume dari keseluruhan mikroba diperkirakan meliputi
3,60% dari cairan rumen. Bakteri merupakan jumlah besar yang terbesar sedangkan
protozoa lebih sedikit yaitu sekitar satu juta/ml cairan rumen .
Jamur ditemukan pada ternak yang digembalakan dan fungsinya dalam rumen sebagai
kelompok selulolitik (Bryant, 1970).
Bakteri merupakan
biomassa mikroba yang terbesar di dalam rumen, berdasarkan letaknya dalam
rumen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi :
· Bakteri
yang bebas dalam cairan rumen (30% dari total bakteri) .
· Bakteri
yang menempel pada partikel makanan (70% dari total bakteri) .
· Bakteri
yang menempel pada epithel dinding rumen dan bakteri yang menempel pada
protozoa (Preston dan Leng, 1987) .
Jumlah bakteri di
dalam rumen mencapai 1-10 milyar/mI cairan rumen. Terdapat tiga bentuk bakteri
yaitu bulat, batang dan spiral dengan ukuran yang bervariasi antara 0,3-50
mikron. Kebanyakan bakteri rumen adalah anaerob, hidup dan tumbuh tanpa
kehadiran oksigen. Walaupun demikian masih terdapat kelompok bakteri yang dapat
hidup dengan kehadiran sejumlah kecil oksigen, kelompok ini dinamakan bakteri
fakultatif yang biasanya hidup menempel pada dinding rumen tempat terjadi
difusi oksigen ke dalam rumen (Yokoyama dan Johnson, 1988).
Pemecahan
karbohidraat dalam rumen melalui dua tahap, yaitu :
Pemecahan karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana
Pemecahan gula
sederhana menjadi asam lemak atsiri, terutama asam asetat, asam propinat, dan
asam butirat.
Glukosa
diabsorbsi dari saluran pencernaan dalam jumlah kecil dan kadarnya di dalam
darah dipertahankan melalui sintesa andegenous untuk keperluan fungsi-fungsi
esensial jaringan tubuh. Berikut bagan dari pencernaan dan metabolisme
karbohidrat dalam rumen ruminansia.
Menurut Arora
(1989) setelah penyerapan dalam rumen, asam asetat dan asam propinat melalui
system portal akan dibawa ke hati, sedangkan sejumlah besar asam butirat di
dalam jaringan rumen diubah menjadi benda-benda keton yang kemudian diangkut melalui
system portal ke hati. Asam asetat adalah asam utama yang terbentuk dari
degradasi makanan yang kaya serat kasar oleh mikroba rumen dan merupakan sumber
energi utama ruminansia. Di dalam mitokondria, glukosa dibentuk dari asetat
melalui modifikasi siklus asam trikarboksilat (Trycarboxylic Acids =
TCA)